Bangsa Yahudi seringkali digambarkan sbagai orang-orang yang berzinah dan kadang-kadang disebut sbagai para pelacur. Ini bukan acuan yang penting di sini. Konteks mungkin bisa mendukung untuk mengidentifikasi pelacur sbagai setan, tapi penerjemah harus membolehkan ilustrasi ini untuk jadi kabur. (Liat:[[rc://*/ta/man/translate/writing-apocalypticwriting]])
Kemungkinan ini adalah satu tujuan untuk satu kota di Roma, yang dikatakan untuk duduk di puncak tujuh gunung Namun, penerjemah tra harus coba untuk mengidentifikasi tujuh gunung dalam terjemahan.
Yohanes pake berbagai is metafora yang beda dalam pasal ini. De kase beapa penjelasan atas arti-arti itu, tapi membolehkan dong secara relatif untuk tetap kabur. Arti harus coba untuk buat hal yang sama. (Liat:[[rc://*/ta/man/translate/figs-metaphor]])
Ungkapan ini dimaksudkan untuk membandingkan pernyataan kalo Yesus "dulu dan sekarang dan nanti akan datang" dipake di tempat lainnya dalam Kitab Suci. (Liat: [[rc://*/ta/man/translate/figs-explicit]])
Satu paradoks adalah satu kalimat yang nampaknya tra masuk akal, yang muncul untuk menyangkal kalimat itu sendiri, tapi itu tra konyol. Kalimat ini dalam 17:11 adalah satu paradoks: "Binatang buas ... adalah kalimat itu sendiri yang juga raja yang kedelapan; tapi itu adalah salah satu dari ketujuh raja-raja itu". Penerjemah tra harus coba untuk kasi pecah paradoks ini, dan itu harus tetap jadi satu misteri. ([Wahyu 17:11](../../rev/17/11.md))