id_tn_l3/rev/17/intro.md

41 lines
2.0 KiB
Markdown
Raw Normal View History

2019-01-21 08:28:31 +00:00
## Wahyu 17
2019-11-26 04:13:57 +00:00
#### Catatan Umum
2019-01-21 08:28:31 +00:00
#### Struktur dan Format
Pasal ini adalah terusan dari pasal yang sebelumnya.
#### Konsep-konsep khusus dalam pasal ini
#### Pelacur
2019-11-26 04:13:57 +00:00
Bangsa Yahudi seringkali digambarkan sebagai orang-orang yang berzinah dan kadang-kadang disebut sebagai para pelacur. Ini bukanlah acuan yang penting di sini. Konteks mungkin dapat mendukung untuk mengidentifikasi pelacur sebagai setan, tetapi penerjemah harus membolehkan ilustrasi ini untuk menjadi kabur. (Lihat:[[rc://id/ta/man/translate/writing-apocalypticwriting]])
2019-01-21 08:28:31 +00:00
#### Tujuh gunung
Kemungkinan ini adalah sebuah acuan untuk sebuah kota di Roma, yang dikatakan untuk duduk di puncak tujuh gunung Namun, penerjemah tidak harus mencoba untuk mengidentifikasi tujuh gunung dalam terjemahan.
#### Majas penting dalam pasal ini
#### Metafora
2019-11-26 04:13:57 +00:00
Yohanes menggunakan berbagai is metafora yang berbeda dalam pasal ini. Dia memberikan beberapa penjelasan atas arti-arti itu, tetapi membolehkan mereka secara relatif untuk tetap kabur. Penerjemah harus mencoba untuk melakukan hal yang sama. (Lihat:[[rc://id/ta/man/translate/figs-metaphor]])
2019-01-21 08:28:31 +00:00
#### Beberapa kemungkinan kesulitan terjemahan dalam pasal ini
##### "Binatang buas yang kamu lihat ada, tidak ada sekarang, tetapi itu akan muncul kembali"
##### Ungkapan ini dimaksudkan untuk membandingkan pernyataan bahwa Yesus "dulu dan sekarang dan nanti akan datang" digunakan di tempat lainnya dalam Kitab Suci. (Lihat:
2019-11-26 04:13:57 +00:00
##### [[rc://id/ta/man/translate/figs-explicit]])
2019-01-21 08:28:31 +00:00
#### Penggunaan Paradoks
Sebuah paradoks adalah sebuah kalimat yang nampaknya tidak masuk akal, yang muncul untuk menyangkal kalimat itu sendiri, tetapi itu tidak konyol. Kalimat ini dalam 17:11 adalah sebuah paradoks: "binatang buas ... adalah kalimat itu sendiri yang juga raja yang kedelapan; tetapi itu adalah salah satu dari ketujuh raja-raja itu". Penerjemah tidak harus mencoba untuk memecahkan paradoks ini, dan itu harus tetap menjadi sebuah misteri. ([Wahyu 17:11](./20.md))
## Tautan:
* [Catatan Wahyu 17:01](./01.md)\****
**[<<](../16/intro.md) | [>>](../18/intro.md)**